Sabtu, 17 Oktober 2020

Business Model Canvas (BMC)

 Business Model 

Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai, baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional.

Menurut ahli Alexander Osterwalder, Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem. Semua pelaku bisnis harus memiliki pemahaman yang sama terhadap Business Model sehingga diperlukan sebuah konsep yang dapat memberikan satu gambaran standar. Konsep ini harus simple, relevan dan mudah dipahami secara intuitif.

Business Model Canvas (BMC)

Pengertian

Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Secara sederhana, model bisnis adalah strategi yang dibuat diawal untuk menjalankan sebuah bisnis. Model bisnis mengatur hubungan antara bagian produksi, distributor hingga ketangan konsumen.

Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya.

Tujuan

Business Model Kanvas disusun dengan tujuan untuk menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh startup lebih maksimal. Bisnis model ini merupakan sebuah model dalam strategi manajemen yang berfungsi untuk menterjemahkan konsep, infrastruktur, konsumen, dan keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual. Dengan menerapkan bisnis model canvas, dalam merumuskan konsep bisnis akan menjadi lebih sederhana.

Contoh BMC


1. Segmen Pelanggan/Costumer Segment

Dalam elemen ini, kita perlu menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis. Ini penting untuk melanjutkan strategi bisnis selanjutnya. Segmen pelanggan ini contohnya adalah ketika anda ingin membuka warung makan seperti seafood restaurant, segmen pasar mana yang akan dituju apakah untuk orang kantoran, mahasiswa, karyawan pabrik, turis atau lainnya.

2. Value Proposition

Value Proposition disini adalah daya tarik atau nilai apa yang akan ditawarkan dalam bisnis atau usaha kita setelah menentukan pasar atau elemen pelanggan dari elemen pertama tersebut. Sebagai contoh, setelah menentukan akan membuat warung untuk mahasiswa atau yang lainnya, kelebihan apa yang kita ingin tawarkan sebagai pembeda dengan warung-warung lainnya? apakah rasa makanan atau jajanan kekinian ataukah harga yang lebih murah.

3. Channels

Elemen ketiga yang ada dalam bisnis model kanvas adalah channels atau sekat yang digunakan dalam mempromosikan brand atau merk produk pada pelanggan. Penggunaan channels yang tepat dapat membentuk branding dari produk kita agar memiliki kesan lebih positif ketimbang brand lain.

Sebagai contoh adalah warung makan yang kita telah tunjukan untuk mahasiwsa tadi, apabila ingin memberikan value proposition makanan yang murah maka kita harus memberikan kesan dan juga harga yang murah bagi produk kita itu.

4. Revenue Strems

Revenue streams merupakan pendapatan yang diperoleh dari usaha atau bisnis dalam jangka waktu tertentu. Karena upaya kita dalam membuka usaha atau bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, jelas elemen ini penting untuk diperhatikan. Oleh karena itulah, melanjutkan dari contoh warung mahasiswa diatas, keuntungan yang didapatkan tidak sepenuhnya bisa kita gunakan namun juga perlu ada manajemen atau pengelolaan agar warung kita dapat terus berjalan. Sebagai contoh adalah untuk modal selanjutnya.

5. Key Resource

key resource atau dalam hal ini merupakan sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan juga dimiliki oleh usaha atau bisnis kita. Key resource ini diwujudkan untuk menunjang value preposition suatu usaha atau bisnis.

Key resource yang dapat dicontohkan dalam usaha atau bisnis warung mahasiswa diatas adalah seperti rasa masakan yang enak, yang khas, sambal yang pedasnya khas dan lainnya namun tetap murah untuk kantong mahasiswa. Apabila ciri atau kunci sumber daya itu hilang, maka value preposition juga dapat hilang dan usaha dapat goyah.

6. Customer Relationship

Selain ke lima elemen diatas, elemen yang terpenting selanjutnya adalah customer relationship. Dalam bisnis model kanvas, pelanggan juga merupakan salah satu elemen yang wajib diperhatikan. Alasannya, pelanggan wajib atau diperhatikan secara intensif agar tidak berpaling ke bisnis lainnya hanya karena hubungan yang kurang baik.

Seperti contohnya, apabila warung mahasiswa tersebut memiliki rasa yang enak, porsi yang besar dan harga yang murah, sudah pasti mahasiswa akan sering datang ke warung anda. Ditambah dengan pelayanannya yang baik dan ramah, sudah pasti pelanggan akan sulit berpaling.

7. Key Activities

Key activities adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan produktifitas dari produk kegiatan utama suatu perusahaan atau usaha. Hal ini dibutuhkan juga untuk mendukung value propotition sehingga tetap terjaga nilai plus dari produk yang ditawarkan. Contoh untuk warung mahasiswa tadi juga membutuhkan key activies yang merupakan kegiatan dari pemilik agar semua makanan dan lauk pauk yang ditawarkan dapat terpenuhi setiap harinya. Apabila hal ini tidak dapat dipenuhi, maka pelanggan juga akan kecewa.

8. Key Partners

Elemen ke delapan dari bisnis model kanvas adalah Key Partners dimana elemen ini ditujukan untuk pengorganisasian aliran barang atau layanan lainnya. Elemen ini juga berhubungan dengan key activites yang mana juga terkadang membutuhkan pihak lain dalam menyelesaikan kegiatan produksinya.

Untuk warung mahasiswa yang menjadi contoh, key partners dalam bidang usaha ini bisa seperti bagaimana pemasok bahan baku mengantarkan bahan-bahan yang dibutuhhkan setiap harinya. Atau juga mungkin pihak lain yang memberikan jasa layanan antar untuk kustomer seperti layanan pesan antar ojek online misalnya.

9. Cost Structure

Yang terakhir dari bisnis model kanvas adalah Cost Structure. Cost Structure ini adalah komposisi dari semua biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bisnis model serta menciptakan value propotition yang dapat diberikan pada konsumen. Elemen ini penting agar anda juga mendapatkan revenue streams untuk bisnis anda.

Elemen kesembilan inilah yang nantinya juga penting untuk diperhatikan dalam bisnis warung mahasiswa sebagai contoh. Bagaimana agar warung yang menjadi usaha atau bisnis tersebut dapat tetap menyajikan harga yang terjangkau untuk mahasiswa namun juga dapat memberikan keuntungan untuk usaha warung kita.


Itulah pembahasan mengenai bisnis model kanvas serta contoh dan sembilan elemennya dan. Semoga dengan artikel ini kita mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat untuk usaha atau bisnis kita nantinya. Semoga selalu sukses dengan bisnis anda baik bisnis anda yang sudah berjalan maupun anda yang masih mencari peluang untuk berbisnis. ucapan terakhir dari saya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

1 komentar:

Digital Marketing

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..... Salam Sejahtera bagi kita semua...... Om Swastyastu... Namo Buddhaya.... Salam Kebajikan.......