Rabu, 28 Oktober 2020

My Idea BMC part 2

Usaha Kerajinan dari Barang Daur Ulang pt. 2

    Di blog sebelumnya yang berjudul "Usaha Kerajinan dari Barang Daur Ulang pt. 1" saya menjelaskan tentang rencana awal bisnis yang akan saya kembangkan mulai dari tujuan, manfaat dan juga 5 block BMC dari usaha saya ini. apabila anda belum membacanya anda dapat mengklik link https://kewirausahaan-esaunggul.blogspot.com/2020/10/my-idea-bmc.html untuk membacanya terlebih dahulu sebelum lanjut ke blog part 2 ini.

    Di blog saya kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang ide bisnis saya, karena di blog sebelumnya saya telah memaparkan 5 blok BMC awal yaitu Costumer segments, Value propositions, Channel, Costumer relationship, dan Revenue stream maka saya akan melanjutkan untuk membahas 4 blok BMC lainnya yaitu Key resources, Key Activities, Key Partners, dan Cost structures.

6. Key Resources

    Kunci sumber daya dari usaha bisnis ini adalah bentuk produk yang berdasarkan keinginan pelanggan namun harga yang tetap terjangkau. nah, karena bisnis ini memakai bahan pokok dari limbah lingkungan yang dapat dikatakan telah dibuang pemiliknya sehingga tidak berharga lagi maka itulah faktor utama pendukung value propositions yaitu harga yang murah karena modalnya juga yang sangat terjangkau.

7. Key Activities

    Aktivitas utama dari usaha ini adalah pada proses pembuatan produk serta pemasaran dan penjualan produk ke pelanggan. Jadwal pembuatan produk disesuaikan dengan kuantitas pesanan yang ada namun tetap disejajarkan dengan kualitas produk agar menunjang kepuasan pelanggan, sedangkan pemasaran dan penjualan dilakukan secara online seperti media social, official website dengan menjunjung tinggi etika baik ketika bermedia social atau lainnya sehingga berdampak pula pada tingginya kepuasan pelanggan.

8. Key Partners

    Dalam menjalankan suatu bisnis tentunya kita tidak dapat melakukannya sendirian, nah.. di bisnis ini saya akan bekerja sama dengan salah satunya yang paling utama adalah supplier bahan limbah lingkungan sebagai pemasok bahan utama produk saya. karena bisnis dilakukan secara online maka saya akan membutuhkan bantuan market place yang ada sperti shopee,tokopedia, dll dan juga tentunya akan bekerja sama dengan jasa antar barang seperti JNE, J&T, dll. 

9. Cost Structure

    Biaya utama dari usaha ini tentunya adalah biaya bahan dan juga biaya operasional, mengapa kita butuh biaya bahan padahal bahannya dari limbah lingkungan? karena kita juga berpikir bahwa kualitas setiap limbah berbeda ada yang limbah memang masih bisa diolah ada juga yang sama sekali tidak bisa diolah, oleh karena itu kita membutuhkan supplier limbah lingkungan yang juga bekerja profesional dan melihat pula pada kualitas bahannya, akan tetapi jangan khawatir walaupun ada bahan dibutuhkan/dibeli dari supplier biayanya hanya akan bertambah sedikit dari biaya awal. biaya penunjang lainnya adalah kuota internet yang digunakan untuk marketing secara online, dan juga biaya cadangan/ biaya untuk berjaga-jaga ketika nantinya ada suatu masalah yang membutuhkan biaya.


Berikut tabel 9 BMC lengkap yang telah digabung dari blog part 1 sebelumnya :




    Itulah pemaparan saya tentang lanjutan dari 5 blok BMC di blog part 1 sebelumnya, saya harap mudah-mudahan blog saya ini memberikan manfaat bagi kita semua dan apabila ada kesalahan kata dalam blog saya ini saya sangat memohon maaf karena tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik allah SWT, saya akhiri...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....














Sabtu, 24 Oktober 2020

My Idea BMC

 Usaha Kerajinan dari Barang Daur Ulang

Tujuan utama seseorang membangun sebuah bisnis/usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan, dalam usaha saya ini saya tidak hanya fokus pada keuntungan yang saya dapatkan namun juga melihat pada aspek kebersihan lingkungan di sekitar kita, dilihat dari judul blog saya ini dapat kita simpulkan bahwa bahan utama dari usaha saya adalah barang-barang daur ulang/barang yang telah dibuang atau bahkan bisa dikatan bahwa bahannya adalah sampah lingkungan contohnya seperti botol bekas, tali bekas, kertas/koran lama dll. tentunya dengan memakai bahan dari barang yang telah dibuang/tidak bernilai lagi bagi pemiliknya ini akan menuntungkan bagi usaha saya dan juga lingkungan tentunya, disamping saya tidak mengeluarkan modal yang banyak saya juga ikut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan. contoh gambar produknya dapat dilihat sebagai berikut :


1. Tempat koin dari botol bekas



2. Keset dari kaos-kaos usang



3. Lampu dan tempat pensil dari koran bekas






4. Tas dari koran lama


5. Tempat sendok dan pensil dari kaleng bekas





5 Block Of BMC


1. Custumer Segments

    Target Pelanggan dalam usaha saya ini dapat dikatakan dapat berlaku untuk semua kalangan mulai dari mahasiswa, siswa SD - SMA, ibu rumah tangga serta juga kolektor-kolektor barang unik/kerajinan. namun dalam membuat model-model kerajinan saya ini saya lebih fokuskan untuk kebutuhan-kebutuhan pelajar dan juga kebutuhan sehari-hari di rumah.

2. Value Proposition

    Tentunya dengan bahan yang hanya membutuhkan modal yang kecil bisa dikatakan bahwa salah satu value dari usaha saya ini adalah harganya yang murah disejajarkan dengan modal yang dipakai, dan juga dalam menjalankan usaha ini saya tidak hanya menjual barang yang telah jadi sesuai model yang saya inginkan tapi saya juga akan bersifat terbuka terhadap selara pelanggan misalnya saya menerima pesanan yang disesuaikan dengan model yang disukai oleh pelanggan  apakah warna produk, bentuk produk, besar kecil produk, dll sehingga pelanggan tidak akan bosan untuk memiliki produk yang dibuat.

3. Channels

    Untuk memperkenalkan produk ke pelanggan semua metode saya lakukan dengan bantuan internet alasannya karena proses marketing/berjualan di internet seperti social media, market place,serta official website lebih cepat serta lebih menguntungkan dari pada berjualan secara langsung atau menjualnya melewati brosur pajangan, disamping itu kita juga melihat dari situasi sekarang yaitu era virus covid-19 sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan kontak langsung dibatasi oleh pemerintah.

4. Customer Relationship

    Salah satu cara yang dilakukan untuk menjadikan pelanggan betah untuk membeli produk kita adalah dengan menerapkan harga yang murah ataupun diskon kepada pembeli ditambah dengan etika baik ketika berkomunikasi dengan calon pembeli.

5. Revenue Streams

    Pendapatan utama dari usaha saya ini adalah harga jual produk ditambah dengan market place profit dan dikurangi dengan biaya operational dan modal produk. Biaya operational termasuk biaya pembelian alat-alat selain bahan, paket internet (karena memakai sistem penjualan secara online).





Sabtu, 17 Oktober 2020

Business Model Canvas (BMC)

 Business Model 

Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai, baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional.

Menurut ahli Alexander Osterwalder, Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem. Semua pelaku bisnis harus memiliki pemahaman yang sama terhadap Business Model sehingga diperlukan sebuah konsep yang dapat memberikan satu gambaran standar. Konsep ini harus simple, relevan dan mudah dipahami secara intuitif.

Business Model Canvas (BMC)

Pengertian

Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Secara sederhana, model bisnis adalah strategi yang dibuat diawal untuk menjalankan sebuah bisnis. Model bisnis mengatur hubungan antara bagian produksi, distributor hingga ketangan konsumen.

Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya.

Tujuan

Business Model Kanvas disusun dengan tujuan untuk menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh startup lebih maksimal. Bisnis model ini merupakan sebuah model dalam strategi manajemen yang berfungsi untuk menterjemahkan konsep, infrastruktur, konsumen, dan keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual. Dengan menerapkan bisnis model canvas, dalam merumuskan konsep bisnis akan menjadi lebih sederhana.

Contoh BMC


1. Segmen Pelanggan/Costumer Segment

Dalam elemen ini, kita perlu menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis. Ini penting untuk melanjutkan strategi bisnis selanjutnya. Segmen pelanggan ini contohnya adalah ketika anda ingin membuka warung makan seperti seafood restaurant, segmen pasar mana yang akan dituju apakah untuk orang kantoran, mahasiswa, karyawan pabrik, turis atau lainnya.

2. Value Proposition

Value Proposition disini adalah daya tarik atau nilai apa yang akan ditawarkan dalam bisnis atau usaha kita setelah menentukan pasar atau elemen pelanggan dari elemen pertama tersebut. Sebagai contoh, setelah menentukan akan membuat warung untuk mahasiswa atau yang lainnya, kelebihan apa yang kita ingin tawarkan sebagai pembeda dengan warung-warung lainnya? apakah rasa makanan atau jajanan kekinian ataukah harga yang lebih murah.

3. Channels

Elemen ketiga yang ada dalam bisnis model kanvas adalah channels atau sekat yang digunakan dalam mempromosikan brand atau merk produk pada pelanggan. Penggunaan channels yang tepat dapat membentuk branding dari produk kita agar memiliki kesan lebih positif ketimbang brand lain.

Sebagai contoh adalah warung makan yang kita telah tunjukan untuk mahasiwsa tadi, apabila ingin memberikan value proposition makanan yang murah maka kita harus memberikan kesan dan juga harga yang murah bagi produk kita itu.

4. Revenue Strems

Revenue streams merupakan pendapatan yang diperoleh dari usaha atau bisnis dalam jangka waktu tertentu. Karena upaya kita dalam membuka usaha atau bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, jelas elemen ini penting untuk diperhatikan. Oleh karena itulah, melanjutkan dari contoh warung mahasiswa diatas, keuntungan yang didapatkan tidak sepenuhnya bisa kita gunakan namun juga perlu ada manajemen atau pengelolaan agar warung kita dapat terus berjalan. Sebagai contoh adalah untuk modal selanjutnya.

5. Key Resource

key resource atau dalam hal ini merupakan sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan juga dimiliki oleh usaha atau bisnis kita. Key resource ini diwujudkan untuk menunjang value preposition suatu usaha atau bisnis.

Key resource yang dapat dicontohkan dalam usaha atau bisnis warung mahasiswa diatas adalah seperti rasa masakan yang enak, yang khas, sambal yang pedasnya khas dan lainnya namun tetap murah untuk kantong mahasiswa. Apabila ciri atau kunci sumber daya itu hilang, maka value preposition juga dapat hilang dan usaha dapat goyah.

6. Customer Relationship

Selain ke lima elemen diatas, elemen yang terpenting selanjutnya adalah customer relationship. Dalam bisnis model kanvas, pelanggan juga merupakan salah satu elemen yang wajib diperhatikan. Alasannya, pelanggan wajib atau diperhatikan secara intensif agar tidak berpaling ke bisnis lainnya hanya karena hubungan yang kurang baik.

Seperti contohnya, apabila warung mahasiswa tersebut memiliki rasa yang enak, porsi yang besar dan harga yang murah, sudah pasti mahasiswa akan sering datang ke warung anda. Ditambah dengan pelayanannya yang baik dan ramah, sudah pasti pelanggan akan sulit berpaling.

7. Key Activities

Key activities adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan produktifitas dari produk kegiatan utama suatu perusahaan atau usaha. Hal ini dibutuhkan juga untuk mendukung value propotition sehingga tetap terjaga nilai plus dari produk yang ditawarkan. Contoh untuk warung mahasiswa tadi juga membutuhkan key activies yang merupakan kegiatan dari pemilik agar semua makanan dan lauk pauk yang ditawarkan dapat terpenuhi setiap harinya. Apabila hal ini tidak dapat dipenuhi, maka pelanggan juga akan kecewa.

8. Key Partners

Elemen ke delapan dari bisnis model kanvas adalah Key Partners dimana elemen ini ditujukan untuk pengorganisasian aliran barang atau layanan lainnya. Elemen ini juga berhubungan dengan key activites yang mana juga terkadang membutuhkan pihak lain dalam menyelesaikan kegiatan produksinya.

Untuk warung mahasiswa yang menjadi contoh, key partners dalam bidang usaha ini bisa seperti bagaimana pemasok bahan baku mengantarkan bahan-bahan yang dibutuhhkan setiap harinya. Atau juga mungkin pihak lain yang memberikan jasa layanan antar untuk kustomer seperti layanan pesan antar ojek online misalnya.

9. Cost Structure

Yang terakhir dari bisnis model kanvas adalah Cost Structure. Cost Structure ini adalah komposisi dari semua biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bisnis model serta menciptakan value propotition yang dapat diberikan pada konsumen. Elemen ini penting agar anda juga mendapatkan revenue streams untuk bisnis anda.

Elemen kesembilan inilah yang nantinya juga penting untuk diperhatikan dalam bisnis warung mahasiswa sebagai contoh. Bagaimana agar warung yang menjadi usaha atau bisnis tersebut dapat tetap menyajikan harga yang terjangkau untuk mahasiswa namun juga dapat memberikan keuntungan untuk usaha warung kita.


Itulah pembahasan mengenai bisnis model kanvas serta contoh dan sembilan elemennya dan. Semoga dengan artikel ini kita mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat untuk usaha atau bisnis kita nantinya. Semoga selalu sukses dengan bisnis anda baik bisnis anda yang sudah berjalan maupun anda yang masih mencari peluang untuk berbisnis. ucapan terakhir dari saya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Digital Marketing

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..... Salam Sejahtera bagi kita semua...... Om Swastyastu... Namo Buddhaya.... Salam Kebajikan.......